Senin, 13 April 2009

Anak-anak yang Miskin dan Berprestasi Siapakah yang Peduli Mereka??

(Sebuah Informasi bagi kita semua yang mau tergerak hatinya untuk Membantu Orang-orang di Sekeliling kita yang Miskin dan Berpresatasi, Seperti yang sudah dilakukan oleh GBKP Kampar, Rokan Hulu dan Bung Andy Natanel Ginting Manik. SH, MM)

Saya pernah menjadi Pengurus di sebuah Yayasan yang bergerak dalam bidang Beasiswa dan Lembaga Missi yang bernama Yayasaan Mission CARE atau yang sering dikenal dengan sebutan Yayasan Mitra Missi Indonesia (YMMI). Ketika Yayasan ini berdiri di Sumatera Utara tepatnya di Medan, tahun 2001. Penulis di hubungi oleh Dkn Drs Semangat Merdeka Tarigan yang sekaligus adalah Ketua Umumnya untuk Sumatera Utara. Penulis di ajak bergabung dan menjadi pengurus, melihat peluang ini Penulis langsung tertarik. Penulis benar-benar kagum terhadap program-program dan kegiatan Yayasan Mission CARE ini yang tak lain dan tak bukan adalah Untuk mendukung Pelayanan Missi di Pedalaman-Pedalaman di Indonesia bahkan di Dunia. Yayasan ini juga mendukung pembangunan Gereja-gereja yang sangat sederhana dan berada di pedalaman. Dan yang lebih menarik lagi Yayasan ini membantu Pendeta-pendeta yang melayani di Pedalaman, Guru Agama Kristen yang mengajar di Pedalaman dan memberi Beasiswa bagi Mahasiswa-I S I yang Orang Tuanya tidak mampu dan sekaligus Anak tsb Berprestasi.
Memang, bila di lihat dari segi jumlah yang dibantu oleh Yayasan ini, tidaklah seberapa bila dibanding kebutuhan Ekonomi dan kebutuhan biaya studi para Mahasiswa-i dan para Pendeta yang berada di Pedalaman itu. Akan tetapi hal ini sangat membantu bagi mereka yang membutuhkan. Besarnya bantuan berkisar 100-150 rb per bulan selama 3 tahun terus menerus. Saat ini Mission CARE atau YMMI telah membantu 7000an Pendeta, Guru Agama dan Mahasiswa-i SI Theologia atau para calon Pendeta. Luar biasa Yayasan Mission CARE ini di pakai Tuhan! Saat ini Saya tidak lagi aktif menjadi pengurus Mission CARE, akan tetapi Penulis sangat terharu ketika salah seorang Pengurus Mission CARE ini masih tetap mendukung biaya Studi S 2 yang saat ini Saya jalani di Salatiga. Ditengah sulitnya situasi Ekonomi saat ini, Mission CARE tampil sebagai “Penyejuk” bagi ribuan Orang yang saat ini sedang “Studi dan Melayani di Pedalaman” sana. Secara Pribadi Saya sangat kagum dan terharu akan kepedulian dari Mission CARE dan para Pengurusnya yang Kompak serta memiliki rasa Solidaritas. Apalagi setelah Dampak Krisis Global yang begitu besar. Disamping harga-harga kebutuhan pokok naik, juga biaya ongkos-ongkos dan biaya pembelian buku-buku dan alat tulis semakin mahal.
Untuk mengatasi Situasi dan Kondisi Ekonomi tsb, Saya berpikir kita perlu membentuk Yayasan Peduli Generasi yang Independent yang peduli Pendidikan. Dengan Gebrakan baru merekut Donatur Tetap sebanyak 100 orang saja (mereka bisa dari Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, Medan, Pekan Baru, Palembang, Batam, Rokan Hulu, Kampar dan sebagainya) guna mendukung studi S1 Dan S2 anggota Gereja maupun para Pendeta. Saya mau mengatakan begini, dari 100 anggota Member atau Donatur itu kita harapkan mereka mau menyumbang 500 ribu saja per Keluarga perbulan secara rutin untuk dikelola dengan baik oleh para pengurus Yayasan tadi untuk mendukung studi S1 atau S2.
Andai para donatur itu mau menyumbangkan 500 ribu saja setiap bulan maka ada uang yang masuk ke Yayasan kita 50 juta rupiah. Nah dengan uang 50 juta tersebut kita sudah bisa mendukung 20 orang Mahasiswa/i S1 yang Miskin dan Berprestasi, juga 5 orang yang Studi S2. Setiap Mahasiswa S1 kita akan bantu 1 juta setiap bulannya. Sedangkan yang Studi S2 kita bantu 2 juta rupiah setiap bulannya. Maka uang yang kita keluarkan untuk yang S1 dan S2 hanya 30 juta setiap bulannya. Maka jumlah uang yang tersisa setiap bulan masih ada 20 juta lagi. Hal itu bisa kita pergunakan untuk belanja rutin pengurus Yayasan atau 2 orang Staf yang mengurus Yayasan tersebut. Uang yang 20 juta bisa di pergunakan untuk kesejateraan Staf 2 juta Rupiah, biaya Telpon, Listrik dan biaya Pengiriman maupun biaya lain-lain 3 juta rupiah. Kelebihan uang yang setiap bulannya bisa dipergunakan untuk mendukung Mah-I tersebut membeli Komputer atau alat-alat tulis lainnya.
Andaikan hal ini bisa kita lakukan maka banyak hal yang bisa kita perbuat bagi Generasi yang akan datang. Pertama, kita telah melakukan Firman Tuhan dengan membantu orang-orang yang membutuhkan dan yang kedua kita melakukan peningkatan SDM Karo agar semakin maju dan berkembang. Kalau masalah teknik dan proses perekrutan diserahkan kepada pengurus. Siapa-siapa saja yang mau direkrut menjadi Mahasiswa/i yang di bantu atau di beasiswai tersebut. Bagaimana kategorinya. Bisa saja kita berikan beberapa persyaratan, pertama calon Mahasiswa/i itu adalah anggota Gereja dan memiliki Moralitas dan Spritualitas yang kuat, Komitmennya membangun Gereja, Memiliki kemampuan bahasa Inggris dan Internet yang baik, IPK 3,00 minimal (Tapi ini bukan persyaratan utama) yang terpenting adalah mereka itu Miskin dan Berprestasi. Dan harus mendapat Rekomendasi dari Kampus atau Gereja Asal bahwa dia layak di bantu karena latar belakang ekonomi. Sebagai tambahan, mereka harus menuliskan sebuah Karya Ilmiah yang di minati misalnya tentang Korupsi, Hukum, Ham, Lingkungan Hidup, Narkoba, Hiv AIDS, Kemiskinan, Global Warming dan Tentang Anak.
Bila Rencana ini bisa kita wujudkan, maka kedepan nya kita tidak perlu lagi terlalu bergantung terhadap bantuan Luar Negeri (dan tentunya masalah Suka atau tidak suka tidak ada lagi, tapi yang berlaku adalah Kwalitas dan Seleksi Ketat). Ayo, mulailah untuk Mandiri, kita juga bisa. Jangan kita Serupa dengan Negara ini yang selalu bergantung kepada Negara Asing, IMF, World Bank dan Negara-negara maju. Mulailah berdiri diatas kaki kita sendiri. Saya yakin bila hal ini terwujud lalu di kelola dengan baik (dengan Hati Nurani) maka Yayasan ini nantinya akan mencetak “Calon-calon Pemimpin Gereja dan Pemimpin Bangsa Indonesia yang Berkarakter dan Takut akan Tuhan Yesus”. Coba kita hitung dalam jangka Waktu 25 tahun kedepan kita akan mencetak ratusan Sarjana-sarjana dan Master-master yang berkualitas!!
Mari belajar dari Pak TB Silalahi dengan Yayasan Sopo Surungnya. Kini pak TB Silalahi telah mencetak 700an Sarjana yang ahli di bidangnya termasuk di TNI dan Polri. Nah, mengapa kita tidak melakukan hal yang sama. Daripada Diam tidak berbuat apa-apa lebih baik berbuat sesuatu Demi Generasi yang akan datang!
Mengapa hal ini Saya sampaikan? Karena Saya pernah menjadi pengurus Yayasan yang Konsentrasi di bidang Beasiswa ini, jadi Saya terpanggil untuk menyuarakannya.
Beberapa waktu yang lalu, Saya dan Nora ikut merayakan HUT yang ke 70 tahun Pak TB Silalahi di Hotel Sangrilla Jakarta. Saya semakin “Terketuk” ketika Pak TB Silalahi menyaksikan kisah hidupnya mulai dari kecil sampai ia pernah menjadi Menteri dan Saat ini sebagai Penasehat Presiden RI yang di kenal dengan Watimpres (Dewan Pertimbangan Presiden).
Beliau telah memberikan Beasiswa kepada 700an orang Anak-anak Tapanuli (Pak TB membantu seluruh Biaya Pendidikan mereka dan hampir semua berasal dari Keluarga yang Miskin dan Berprestasi) dengan Yayasan Soposurungnya. Kini 700 anak-anak TB itu sudah tersebar di Indonesia bahkan di AS, Inggris dan Jepang. Itu juga lah yang mendorong Penulis menyampaikan ini. TB Silalahi bisa kok kita tidak??
Mari membantu Anak-anak Miskin dan yang Berprestasi!! Mulailah dari 1 atau 2 orang saja terlebih dahulu, mungkin pada saatnya nanti kita bias membantu ratusan bahkan ribuan Orang Anaka-anak yang Miskin dan Berpresatasi. Seperti yang telah dilakukan oleh Gereja GBKP Kampar dan Rokan Hulu Klasis Riau Sumbar yang saat ini juga sedang Membantu Saya melanjutkan S2 di UKSW Salatiga Jawa Tengah. Walaupun mereka Runggun yang Kecil tapi mereka punya Komitmen untuk Mendukung dan Membantu Saya yang sedang Studi lanjut ke jenjang S2 jurusan Pastoral dan Masyarakat!! Yang akan menjadi tenaga Relawan bagi Para Korban Narkoba dan HIV AIDS di GBKP dan Indonesia ini.
Saya yakin ada banyak Gereja-gereja (Anggota Jemaat) lain yang memiliki Komitmen yang sama untuk Pendidikan. Dan bahkan Saya juga sangat berterimakasih kepada Bung Andy Natanael Ginting Manik SH, MM dengan Program Peduli Pendidikan Di Tanah Karo yang Berencana membantu 1000 Anak di Tanah Karo.
Bung Andy Maju Terus!!
Saya juga mengucapkan Trimakasih kepada Seluruh Donatur Kami yang di Medan, Pekanbaru, Jakarta, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, GBKP Rg Semarang, Jogjakarta, Pt Dkn dan Jemaatnya yang hingga saat ini terus membantu dan mendukung penulis secara Doa dan Dana.

Tuhan Yesus Memberkati AMEN

Firman Tuhan :
“Takut akan TUHAN adalah Permulaaan Pengetahuan, Tetapi orang bodoh menghina didikan”
Amsal 1:7

Penulis
Pdt Masada Sinukaban UKSW Salatiga Pasca Sarjana jurusan Pastoral Dan Masyarakat
KESAKTIAN PEDULI GENERASI INDONESIA

Tidak ada komentar: