Minggu, 11 Oktober 2009

MAKAM TALPIOT : ANCAMAN BAGI KEKRISTENAN??

Sumber kehebohan
Akhir-akhir ini kekristenan kembali diguncangkan oleh heboh penemuan yang diduga makam keluarga Yesus di Talpiot, sebelah timur Yerusalem. Penemuan yang dipelopori oleh Otoritas kepurbakalaan Israel (Israel Antiquities Authority-IAA) pada tahun 1980 ini menjadi heboh pada maret 2007 semenjak ditayangkannya film The Lost Tomb of Jesus (LTJ) oleh Discovery Channel dan Vision TV di Amerika dengan sutradaranya Simcha Jacobavici. Film terdahulunya dari BBC dalam bentuk film documenter yang ditayangkan pada tahun 1996, telah pula menimbulkan kehebohan. Kehebohan ini disusul dengan diterbitkannya buku karya James Tabor dengan judul, The Jesus Dynasty:The Hidden History of Jesus, His Royal Family and the Brith of Christianity (2006). Kemudian setahun kemudian yaitu tahun 2007, Simcha Jacobovici menuliskan buku bersama Charles Pellegrino dengan judul, The Jesus Family Tomb: the discovery, the investigation, and the Evidence That Could Change History.
“Mereka umumnya menolak kesimpulan bahwa makam itu makam keluarga Yesus Nazaret”
Mengapa heboh?
Makam Talpiot sendiri merupakan hasil ekskavasi pihak kepurbakalaan Israel. Saat ditemukan, ada sepuluh osuari (peti untuk tulang) dan sejumlah tulang tanpa osuari. Dari enam osuari yang ada-dari total 10 osuari-sebanyak 5 osuari berinskripsi bahasa Ibrani dan satu berinskripsi bahasa Yunani. Mengapa penemuan makam Talpiot yang kemudian dikemas dalam berbagai tulisan yang mengatasnamakan keilmiahan serta ditayangkan dalam bentuk film documenter menjadi suatu kehebohan bagi dunia Kristen? Pertama, klaim James Tabor penulis buku The Jesus Dynasty: The Hidden History of Jesus, His Royal Family and the Birth of Christiany bahwa Yesus tidak bangkit dari kematian dan Dia lahir dari hubungan gelap antara Maria dengan Tiberius Julius Abdes Phantera seorang prajurit Romawi. Bahwasanya Yesus tidak sedikitpun menampakkan sifat keilahian. Keberadaan Yesus adalaha sebagai pemimpin revolusi Jahudi atas penjajahan Romawi. Revolusi Yesus dikerjakan bersama keluarga Yesus atau Dinasti Yesus yang terdiri dari Maria, Yohanes Pembabtis, Yakobus Ben Klofas, Yoses Ben Klofas, Yudas Ben Klofas, Simon Ben Klofas. Tulisan Tabor di inspirasi oleh penemuan makam Talpiot tahun 1980-an. Kedua, dalam film The Lost Tomb of Jesus (LTJ) dikesankan diarahkan pada suatu kesimpulan bahwa penemuan makam Talpiot adalah makam keluarga Yesus. Bahkan dalam film tersebut ditayangkan penelitian dan uji DNA terhadap sejumlah tulang yang diduga tulang Yesus dan Maria. Ketiga, kehebohan ini diramaikan dengan ditemukannya peti mati Yakobus oleh Oded Golan yang diperolehnya dari pasar gelap barang-barang antik pada tahun 1978 yang kemudian di publikasikan pada tahun 2002 melalui tulisan karya Andre Lemaire, seorang ahli epigrafi (ilmu mengenai huruf-huruf kuno) yang diterbitkan oleh majalah Biblical Archeology Review dengan editornya bernama Harshel Shanks. Dalam bagian luar peti mati tersebut tertulis huruf yang diduga Aramaik dengan frasa, “Ya’akov bar Yosef akhui Yeshua” (Yakobus Putra Yusuf Saudara Yesus). Kemudian berkembang anggapan bahwa peti ini merupakan bagian dari osuari ke 10 yang hilang di makam Talpiot. Ketiga hal diatas dirangkai menjadi suatu teori yang terlihat akurat, valid yang menyatakan bahwa Yesus wafat dan dikuburkan di Talpiot. Dia tidak mengalami kebangkitan karena tulang-tulangnya telah ditemukan. Kekristenan telah memiliki anggapan yang salah prihal Keilahian dan Kebangkitan Yesus dari Kematian.
APA YANG SEBENARNYA TERJADI?
Akibat berbagai tayangan film documenter The Lost Tomb of Jesus (LTJ) yang menghebohkan tersebut, dimana didalamnya mengakibatkan sejumlah pakar arkeologi, muncullah berbagai protes dan kecaman dengan beredarnya film tersebut. Kecaman dan reaksi keras bukan dikarenakan adanya kebenaran dalam tayangan tersebut, melainkan banyaknya unsur manipulative dalam materi film tersebut. Adji A.Sutama dalam bukunya, Yesus tidak bangkit? Menyingkap rekayasa Yesus historis dan makam talpiot (2008) mengupas antara praktek manipulative pembuatan film documenter The Lost Tomb of Jesus (LTJ) dalam hal berikut: pertama, dalam film tersebut ditayangkan adegan penelitian DNA pada tulang Yesus dan Maria dalam osuari oleh Stefen Cox seorang ahli forensik. Namun dalam papernya berjudul, A Forensic Science Abalysis of “The Lost Tomb of Jesus” Documentary (April 2007), beliau menyangkal telah melakukan hal tersebut. Yang terjadi bahwa Cox mengambil sampel material pada osuari untuk analisis miskroskopik atas kandungan material osuari. Bahkan Cox sendiri tidak diberi tahu tujuan perekaman saat dirinya mengambil sampel osuari, sehingga tiba-tiba ditayangkan dalam film documenter tersebut dan dikomentari oleh narator sebagai pengujian atas DNA (hal 220). Kedua, sampel yang dibawa oleh Cox untuk diteliti, diambil oleh Jacobovici sang sutradara film documenter, tanpa sepengetahuan Cox. Bahkan dalam film documenter itu sendiri tidak ditemukan adegan dimana Cox menyerahkan hasil yang dianggap tes DNA tersebut kepada Jacobovici (hal 221). Ketiga, baik jacobovici (sutradara film The Lost Tomb of Jesus) dan James Tabor (Penulis The Jesus Dynasty) telah memberikan informasi yang salah mengenai status penemuan osuari Yakobus. Dalam tayangan film, tulisan buku dan disitus promosi film tersebut dikatakan bahwa osuari ke-10 dari makam talpiot hilang dan kemudian ditemukan sebagai osuari Yakobus, padahal penemuan osuari Yakobus ini terpisah dari penemuan makam Talpiot. Amos Kloner dan Joe Zias yang diberi wewenang oleh Otoritas Kepurbakalaan Israel (Israel Antiquities Authority-IAA) telah membantah pernyataan mereka berdua. Dua ahli purbakala ini menyatakan bahwa osuari ke-10 tidak hilang melainkan polos, tidak mempunyai dekorasi maupun inskripsi, sehingga tidak dimasukkan dalam catalog yang dibuat oleh LY.Rahmani seorang arkeologi Israel yang menerbitkan Catalogue of Jewish Ossuaries (1994), namun osuari ini tercatat dalam dokumentasi IAA dengan nomor 80.509 dan sudah dibuat laporannya dalam jurnal Atiqot XXIX 1996 dengan judul “ A Tomb with Inscribed Ossuaries in East Talpiyot, Jerusalem”. Berkaitan dengan penemuan osuari Yakobus, pihak IAA pada 18 juni 2003 sudah memberikan pernyataan resmi bahwa osuari yang ditemukan memang asli buatan Abad pertama namun inskripsi tulisannya palsu karya Oded Golan, seorang warga Israel penjual barang dan artefak kuno (hal 225-227).
Dari kajian yang dilakukan Adji A. Sutama, beliau berkesimpulan mengenai penemuan makam Talpiot sbb: “para pakar dari berbagai bidang pada umumnya berpendapat bahwa makam Talpiot di Yerusalem masih terlalu dini untuk disimpulkan sebagai makam keluarga Yesus Nazaret. Mereka umumnya menolak kesimpulan bahwa makam itu makam keluarga Yesus nazaret. Makam itu adalah makam keluarga Yahudi pada umumnya, yang anggota keluarganya memiliki nama Yahudi yang umum. Jadi, “Yeshua bar Yehosef” yang dimakamkan bukanlah Yesus dari Nazaret” (hal 198)
APAKAH PENEMUAN MAKAM TALPIOT, ANCAMAN BAGI KEKRISTENAN?
Heboh penemuan makam Talpiot mengingatkan kita pada serangan yang ditujukan pada iman Kristen beberapa ratus tahun sebelumnya yang dihembuskan oleh Mirza Ghulam Ahmad pendiri sekte Islam Ahmadiyah. Gulam Ahmad berpandangan bahwa Yesus tidak wafat dengan cara dipakukan dikayu salib melainkan hanya di gantung dikayu salib dalam keadaan mati suri. Kemudian ia diturunkan oleh murid rahasianya dan disembuhkan dengan diberi rempah-rempah kemudian mengungsi ke Khasmir India serta mati dalam usia 120 tahun disana.
Ghulam Ahmad dan pengikutnya sampai hari ini meyakini bahwa kuburan keramat dengan nama Yus Asaf di distrik Khayar dipusat ibukota Khasmir, Srinagar. Namun sebelum Ghulam Ahmad sampai pada kesimpulan tersebut, dia telah memproklamirkan terlebih dahulu pada tahun 1891 melalui bukunya yang berjudul, “Izala Auham” bahwa letak kuburan Yesus ada di Galilea. Kemudian pada tahun 1894 dia menulis buku berjudul Ittemam-ul-Hujjat dan berpendapat bahwa kuburan Yesus ada di Syiria. Dan akhirnya pada tahun 1902, Ghulam Ahmad MEMASTIKAN BAHWA KUBURAN Yesus ada di Srinagar (Jesus in Ahmadiah, www.wikipedia.org). beberapa bukti ditunjukkan untuk meyakinkan bahwa kuburan Yus Asaf adalah Kuburan Yesus sebagaimana direkam dibawah ini (www.gustrisehat.multiply.com.).
Berkaitan dengan temuan makam di Talpiot yang kemudian dihubung-hubungkan dengan makam Yesus dari Nazaret, oleh sekelompok orang yang mengklaim dirinya pakar kitab suci dan arkeologi, maka klaim Ghulam Ahmad mengenai kuburan Yesus di Srinagar, menarik untuk di konvergensikan. Mana yang benar dari penemuan tersebut? Apakah Yesus benar-benar wafat dan tidak bangkit kembali dan tubuhnya di baringkan di Talpiot Yerusalem atau dia mati suri kemudian menyingkir dan mati di Srinagar? Dari pada kita membiarkan diri kita dibingungkan oleh berbagai argumentasi yang menyesatkan diseputar berbagai serangan terhadap iman Kristen dengan mendasarkan dan mengatasnamakan penemuan ilmiah, biarlah kita melihat berbagai “interprestasi manipulatif” terhadap data dan fakta melalui satu tempat atau satu benda saling beradu klaim. Dari klaim-klaim yang tidak sepakat tersebut kita sudah dapat pernyataan-pernyataan mereka mengenai pribadi Yesus Sang Mesias. Hal ini akan semakin menarik jika asumsi Dan Brown yang menulis novel kontraversi Da Vinci Code dilibatkan dalam perseteruan interprestasi lawan-lawan Kristen ini. Bukankah Dan Brown beranggapan bahwa Sophie Neveu adalah pewaris garis keturunan Yesus melalui perkawinannya dengan Maria Magdalena? Sophie Neveu menurut novel Da Vinci Code tinggal di Paris dimana makam Maria berada. Adji A.Sutama memberikan komentarnya, “DNA Sophie Neveu ini tentunya dapat dijadikan rujukan untuk mencari Tulang Yesus atau keluarga Yesus, entah di Talpiot atau dimanapun juga. Tanpa Sophie Neveu, semua tulang di Talpiot atau seluruh Palestina sulit dipastikan sebagai tulang Yesus Nazaret atau keluarga-Nya. Jadi, Jacobovici dan kawan-kawan seharusnya bekerja dengan Dan Brown” (Hal 224). Jika pernyataan Adji ini diperluas pada klaim Ghulam Ahmad, kita akan menyaksikan suatu kerumitan dan perselisihan diantara mereka yang mengklaim menemukan kubur Yesus. Alih-alih penemuan makam Talpiot, yang dianggap sbagai ancaman terhadap doktrin kekristenan justru sebaliknya penemuan makam Talpiot, jika benar-benar milik Yesus dan keluarganya harus diperhadapkan pada berbagai dalil dan penemuan yang akan menantangnya, yaitu asumsi Dan Brown dan asumsi Ghulam Ahmad.
BAGAIMANA SIKAP KITA?
Sementara kita tinggalkan dulu kerumitan yang bakal dihadapi lawan-lawan Kekrisrenan dalam meyakinnkan mana temuan dan argumentasi mereka yang dianggap paling valid, marilah kita kembali kepada pernyataan yang digemakan ribuan tahun lampau sebagai ungkapan iman terhadap peristiwa penyaliban dan kebangkitan Yesus mengalahkan maut pada hari yang ke tiga. Rasul Paulus dalam 1 Korintus 15:3-8 menyatakan sebagai berikut:
“Sebab yang sangat penting telah kusampaikan padamu, yaitu apakah yang telah kau terima sendiri, ialah bahwa (Mesias) telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan kitab suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ke tiga, sesuai dengan kitab suci; bahwa ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian pada kedua belas murid-Nya. Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa diantaranya telah meninggal. Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian pada semua rasul. Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti anak-anak yang lahir sebelum waktunya”.
Sekalipun Rasul Paulus bukan saksi mati langsung peristiwa tersebut namun Rasul Paulus mengalami perjumpaan secara metafisik dengan Yesus yang bangkit dari kematian. Yesus mengubah hidup Paul dari penganiaya jemaat Mesias menjadi pewarta mengenai kebangkitan Mesias. Dalam suratnya Paulus menghubungkan peristiwa monumental yang diperbuat Yesus memiliki rujukan dalam TaNaKh sebagai nubuatan terhadap karya Mesianis-Nya.
Rasul Paulus menjelaskan dengan struktur berita yang sistematis dalam 1 Korintus 15:3-8 mengenai historitas dan kebangkitan Yesus sbb:
1 Yesus mati sesuai dengan Kitab Suci
Kitab Suci mana yang dimaksud oleh Rasul Paulus? Kitab TaNaKh atau Torah, Neviim dan Kethuvim. Ada ratusan nubuat tentang Mashiah dalam Perjanjian Lama. Dalam Yesaya 53:2-8 dipaparkan mengenai penderitaan yang harus dialami oleh Mashiah yang berujung pada kematian-Nya. Dikatakan:
‘Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; Ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan… Tetapi dia tertikam karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh’ (ay 3,5).
Kitab-kitab Injil memberi kesaksian bagaimana Yesus melepaskan nyawa kemanusiaanNya dengan berseru ‘Eli-Eli lama sabakhtani?’ (Mat 27:46) dan Dia menyerahkan nyawa-Nya (Mat 27:50).
2 Yesus telah dikubur sesuai dengan Kitab suci
Selanjutnya, dalam Yesaya 53:9 dikatakan, ‘Orang menempatkan kuburnya diantara orang fasik dan dalam matinya ia ada diantara penjahat-penjahat sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya’. Kitab injil menyaksikan bagaimana saat Yesus disalibkan ada dua orang penyamun dikiri dan kanan-Nya (Mat 27:44, Mrk 15:32). Dan kitab-kitab injil menyaksikan bagaimana para murid menurunkan Yesus dari kayu salib dan menguburkanNya (Mrk 15:42-47).
3 Yesus telah bangkit sesuai dengan Kitab Suci
Selanjutnya dikatakan, ‘Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hambaKu itu sebagai orang yang benar akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya dan kejahatan mereka dia pikul’ (Yes 53:11) Injil mencatat bahwa pada hari yang pertama, Yesus telah bangkit (Luk 24:1-3) dalam kubur yang gelap kemudian Yesus bangkit melihat terang.
4 Telah menampakkan diri kepada Kefas, dua belas murid, kepada Yakobus, kepada lima ratus orang dan kepada Paulus
Penampakan Yesus setelah bangkit dari kematian merupakan bukti bahwa dia adalah junjungan Agung – Kurios/Adoni - . Dia adalaah Kebangkitan dan Hidup (Yoh 11:25). Karena Dia berkuasa memberi Hidup (Yoh 5:24), maka Dia dapat mengambil kehidupan untuk diri-Nya. Rasul Paulus menegaskan, ‘Tetapi andaikata Ha Mashiah tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu’ (1Kor 15:14). Penampakan Yesus selama empat puluh hari sebelum naik ke sorga, dilakukannya pada banyak saksi. Dia bukan hantu, karena tanganNya dapat diraba dan berlubang (Yoh 20:26-28).
Saksi-saksi yang ditemui Yesus itu adalah sumber terdekat dan terpercaya bagi penulis Injil, selain para murid yang kedua belas. Dengan demikian, validitas historis peristiwa salib tidak mengalami distorasi karena jarak waktu penulisan dari sumber informasi penulisan. Rasul Paulus menerangkan, ‘…kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa diantaranya telah meninggal’ (1Kor 15:6).
Jika Yesus tidak bangkit dari maut, untuk apa kita mempercayai bahwa Dia adalah Mesias dan Tuan yang berkuasa atas maut? Kebangkitan Yesus dari maut meneguhkan kepercayaan terhadap Kemesiasan dan Keilahan-Nya. Oleh karenanya, setiap pernyataan, pemberitaan yang seolah-olah hendak memaparkan kebenaran dengan dalih keilmiahan, sesungguhnya menyimpan agenda terselubung yang berada jauh dialam bawah sadar mereka dan menyelinap didalam pikiran mereka dalam bentuk pra paham tertentu bahwa manusia tidak memerlukan Juruselamat. Oleh karenanya pernyataan bahwa Yesus adalah Juruslamat yang mengalahkan maut, harus dikuburkan memalui berbagai kajian, analisis, interprestasi-interprestasi terhadap berbagai penemuan yang dianggap mendukung keyakinannya.
Penemuan makam Talpiot bukan ancaman bagi doktrin Kristen yang mengalaskan kepercayaannya pada Kebangkitan Yesus dari Kematian. Biarlah para ahli bekerja dengan jujur untuk mengungkapkan identitas kepemilikan dari makam Talpiot berikut asal usul dari tulang belulang yang ditemukan dalam osuarium tersebut. Bukan tidak mungkin bahwa penemuan makam Talpiot justru pada akhirnya akan mengubur untuk selamanya berbagai perlawanan atas kebangkitan Yesus dari Kematian, dengan ditemukannya fakta-fakta baru yang meneguhkan berita Injil.

JAWAB YESUS KEPADANYA : AKULAH KEBANGKITAN DAN HIDUP, BARANG SIAPA YANG PERCAYA KEPADAKU IA AKAN HIDUP WALAUPUN IA SUDAH MATI. YOHANES 11:25
AKULAH JALAN DAN KEBENARAN DAN HIDUP, TIDAK ADA SEORANGPUN YANG DATANG KEPADA BAPA KALAU TIDAK MELALUI AKU. YOHANES 14:6
SEBAB MESIAS-MESIAS PALSU DAN NABI-NABI PALSU AKAN MUNCUL DAN MEREKA AKAN MENGADAKAN TANDA-TANDA DASYAT DAN MUKZIZAT-MUKZIZAT, SEHINGGA SEKIRANYA MUNGKIN, MEREKA MENYESATKAN ORANG PILIHAN JUGA. MATIUS 24: 24
TETAPI ROH DENGAN TEGAS MENGATAKAN BAHWA PADA WAKTU-WAKTU KEMUDIAN, ADA ORANG YANG AKAN MURTAD LALU MENGIKUTI ROH_ROH PENYESAT DAN AJARAN SETAN-SETAN. I TIMOTIUS 4:1
BANYAK NABI PALSU AKAN MUNCUL DAN MENYESATKAN BANYAK ORANG. MATIUS 24 : 11
TUHAN YESUS MEMBERKATI!!

“Penampakan Tuhan Yesus setelah bangkit dari kematian merupakan bukti bahwa DIA adalah Junjungan AGUNG
Sumber : ALKITAB Dan Majalah SUKA Edisi 2009 Volume III Hal 34-43
Teguh Indarto, M.Th

Pdt Masada Sinukaban dan Baktiani Sri Melvina Br Ginting
KESAKTIAN PEDULI GENERASI INDONESIA

Sabtu, 10 Oktober 2009

Apakah kamu peduli??

(Sebuah refleksi mengenai korban yang tertimpa musibah saat kota Padang terguncang)

Manusia saat ini melulu berbicara mengenai keadilan, menutut hak yang selalu diperdebatkan, berbicara tentang moral. Namun apakah sesungguhnya artinya semua itu tanpa ada introspeksi bagi diri manusia itu sendiri? “Lah itu khan urusan loe? Yang penting gw gak ikut-ikutan toh!!, lagi, “itu sich derita lo, sm gw gak da masalah kok!!”. Ucapan ini sering terbayang ketika sikap ke-egisan kita menggebu-gebu dalam otak manusia. Tanpa berpikir panjang, merayakan “kekayaan-nya sendiri, dan tidak peduli terhadap orang lain. Satu kalimat yang saya petik dari seorang dosen, berbunyi seperti ini : “Keindahan hidup tidak dinilai dari seberapa besar kebahagiaan yang anda alami, tapi keindahan hidup ternilai dari seberapa banyak orang yang bahagia karena kehadiran anda ditengah-tengah mereka”. Lalu pertanyaan pun muncul, apakah keindahan itu diukur hanya dari kebahagian hidup? Saya berani menjawab, YA!, alasanya : bagaimana anda dapat menikmati keindahan tanpa ada kebahagiaan dalam hidup anda? Jemaat mula-mula (Kis 4:32-35) rela membagikan harta-hartanya untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan. Mereka (Jemaat Mula-mula) menjual rumah, tanah, dan seluruh kepunyaannya itu untuk diserahkan kepada rasul dan para rasul yang membagikannya kepada manusia yang kelaparan dan tertindas. Apa reaksi anda mendengar kisah ini? Jemaat mula-mula memperlihatkan bagaimana kita sebagai orang yang beriman untuk saling topang menopang dalam kesusahan. Mereka percaya bahwa harta yang telah ia kumpulkan dan bagikan itu adalah milik TUHAN dan akan menerima berkat jauh lebih baik dari apa yang mereka percayakan. Terlalu baik bukan? TUHAN tidak bodoh, dalam konteks saat ini, TUHAN tidak menyuruh kita untuk menjual seluruh harta kita dan membagikanNya untuk orang yang tidak mampu. Tapi TUHAN inginkan, minimal kita ingat akan tugas kita hidup didunia adalah sementara, dan hidup saling tolong menolong. Sebagian harta kita yang kita miliki, bila kita memberikannya dengan sepenuh hati, itu sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai anak ALLAH.

Seberapa besar rasa peduli kita? Pertanyaan seperti ini kerap dijumpai dalam pertanyaan pendeta ketika berdiri dimimbar ibadah Minggu. Yang saya amati, jemaat tidak ada yang menjawab dan tersenyum manis. Menurut hemat saya, Oh.. mungkin mereka menjawabnya dalam hati. Munculnya kepedulian yang ada pada kita yaitu ketika kita sadar bahwa seluruh yang kita miliki bukan milik kita seluruhnya, Diakonia, mengerti dan memahami akan definisi KASIH, dan sebagainya. Tapi seluruh itu tidak menjamin ketika kita hanya bicara saja “Hey, loe tau gak!! Gw ini peduli loh” (tapi itu hanya ngomong saja). Sikap kepedulian tidak hanya diucapkan, tapi juga diwujudnyatakan. Gempa yang terjadi baru-baru ini membuka mata hati kita untuk saling memperhatikan, saling peduli satu dengan yang lain, memberi, dan masih banyak lagi. 7,6 SR bukan gempa kecil, manusia dan infrastruktur turu menjadi korban, “KAMI TURUT PRIHATIN SAUDARAKU.. DENGAN KEKUATAN DAN KESANGGUPAN KU KAMI DATANG MERINGANKAN BEBANMU. Saatnya kita beraksi saudara!! Bantu saudara kita yang menjadi korban agar penderitaan yang mereka alami berkurang. Saluran bantuan dapat anda kirim langsung melalui

BRI Cabang Padang

No Rek : 0058.01.055424.50.3

a.n : Tim Peduli Bencana GBKP Padang

“KETIKA AKU SAKIT ENGKAU DATANG MELAWAT AKU”

MATIUS 25:36 D

Salam hangat :

Pdt Masada Sinukaban dan nora

Imanuel Ginting Suka

PERMATA Sektor Salatiga