Selasa, 14 Oktober 2008

Pelayan-pelayan di Gereja GBKP ada apa Denganmu??

(Opini atas keadaan Pelayanan para Hamba Tuhan saat ini yang kian merosot, baik secara Moral maupun secara Spiritualitas)

Suatu Sore di depan Gerbang Kampus UKSW Salatiga, Penulis berdiskusi dengan seorang Anggota jemaat Gereja Suku yang berkantor pusat di Sumatera Utara tentang masalah-masalah Gereja dan Seputar masalah Pendeta atau Hamba Tuhan. Anggota jemaat tersebut Studi di UKSW mengambil Program Pasca Sarjana, dia seorang Guru di salah satu Smu Negeri Balige, dia sedang bergumul dengan keberadaan Gerejanya yang kian Mundur dan Merosot saja. Penulis mencoba bertanya kepadanya Mundur dan Merosot dalam hal apa?? Dia menjawab, mengenai Moral Pendeta-pendeta Kami katanya, dia bercerita panjang lebar mengenai keadaan dan situasi Gereja nya dan Moral Para Pendeta-pendetanya. Katanya, ada Oknum Pendeta yang terlibat Korupsi, ada yang Homo Sex (melakukan Sex sejenis dengan sesama Pendeta), ada yang suka Meminum minuman Keras, ada yang terinfeksi HIV AIDS, ada yang suka main Judi, ada yang hanya mau melayani di Kota-kota besar saja (Lahan Basah), tidak mau lagi melayani di desa-desa katanya.

Dia kelihatannya sangat bergumul sekali, sambil berkata kepada penulis mau di bawa kemana nanti Gereja Saya ini, kalau Moral Pemimpinnya sudah banyak yang tidak benar katanya. Lalu penulis berkata kepadanya, bahwa hampir semua masalah di Gereja-gereja itu sama. Masalah ada Oknum Pendeta atau Pikaris yang suka Main Judi, Suka Mabuk, Korupsi, Narkoba, Selingkuh, Mengoleksi Situs Porno dari Internet, Nonton Film Porno di Laptop, mencari Lahan Basah (Penempatan), Gila Jabatan, Gila Hormat mungkin juga ada yang Homo Sex.

Mengenai Masalah-masalah di Gereja teman kita tadi, mungkin juga sudah terjadi di Gereja kita GBKP. Nah, kalau Gereja GBKP mau trasparan, sebenarnya masalah-masalah yang seperti itu bisa saja sudah ada di GBKP. (perlu Juga Moderamen Memprakarsai Test Narkoba/HIV AIDS gratis bagi para Pelayan-pelayannya). Sudah saatnya GBKP jujur dan trasparan menyikapi masalah ini. Janganlah Moderamen atau Klasis menutupi Kasus-kasus yang memalukan ini, kita harus jujur kepada jemaat maupun kepada Tuhan. Bahwa ada Pelayan-pelayan GBKP yang bermasalah!! Masalahnya mau atau tidak kita trasparan?? Demi menyembuhkan atau membimbing Orang-orang yang seperti itu agar dia kembali “Kejalan yang Benar” bila sudah ada Oknum-oknum Pelayan yang Jatuh kedalam Dosa!! Kalau Saya katakan, jujur saja kepada jemaat, tidak usah di tutup-tutupi, Pendeta/PKPW juga manusia kok. Biarkan mengalir apa adanya, nanti jemaat yang menilai Pelayan-pelayan tersebut. Bahasa kami menyebutnya “Seleksi Alam”. Penulis sebagai Pemerhati Sosial dan Peduli Kemanusiaan melihat situasi saat ini memang sudah sangat menghawatirkan. Kalau kita membaca Majalah-majalah Rohani seperti Bahana dan Gaharu, sudah tidak menjadi barang aneh bila ada Oknum Pendeta/Hamba Tuhan yang Selingkuh, Mabuk, Homo Sex, Korupsi, bahkan Kumpul Kebo. Ada juga kita dengar dan baca, Oknum Pendeta yang berskala Nasional dan International yang Berselingkuh dan Homo Sex. Penulis tidak mengatakan apakah ini tanda-tanda Akhir Zaman?? Baca Matius 24 :1-51 dan I Timotius 1 :3-11 Mungkin juga, mari kita Berhikmat dan Bijaksana menyikapinya. Mari kita saling Koreksi dan Saling mengingatkan!!

Seperti Saat ini di beberapa Gereja GBKP, ada banyak Pt, Dkn dan Jemaat yang mengeluh karena ada Oknum-oknum Pelayan atau Hamba Tuhannya yang Malas melayani !! Anda bisa bayangkan, Oknum Pelayan yang malas melayani Perpulungennya padahal dia sudah lama di situ di tempatkan oleh Moderamen. Kita patut bertanya, bagaimana Spritualitas Sang Pelayan tersebut?? Kalau jemaatnya saja pun dia tidak peduli, apalagi Orang-orang yang berada di sekelilingnya yang bukan jemaatnya?? Mungkin Oknum Pelayan itu kerjanya hanya menonton Tv atau Main Game saja di Rumahnya?? Atau mungkin juga nonton “Film-film lain”. Seharusnya, sebagai Pelayan dia harus “Rajin” melayani Kebaktian Minggu dan Kegiatan Gerejawi lainnya seperti PJJ ke Daerah-daerah Perpulungennya dan daerah Pelayanannya. Jangan memilih-milih tempat untuk Melayani!! Pelayan harus siap melayani Kapan dan Dimana saja, karena itu sudah pilihan Kita !! Kalau tidak siap-melayani di Desa-desa, jadi Dosen atau Pengusaha saja!!

Yang anehnya, ada “Penyakit Pelayanan” saat ini!! Kalau jemaat yang Kaya, Oknum Pelayan rajin melayani kesana, tapi sebaliknya kalau Jemaat itu Miskin dan jaraknya jauh maka mungkin sekali 3 bulan pun belum tentu di layani, he, he, he. Ini akan berbahaya bagi kemajuan Gereja kita di masa akan datang!! Tidak perlu rayo-ayo. Sebagai Pelayan, harusnya melihat Jemaat itu Sama, biarpun dia seorang Pengusaha, Menteri, Jenderal, atau Presiden. Kita harus memperlakukan sama dengan Jemaat kita yang status Sosialnya mungkin rendah seperti Gelandangan, Pengemis atau Buruh!! Jangan kita bedakan!!

Moderamen dan Klasis-klasis harus menegur dengan Keras kalau ada Pelayan-pelayan seperti Itu!! Bila ada Keluhan dari Pt, Dkn dan Jemaat mengenai Pelayan di Runggunnya atau Majelisnya, Moderamen dan Klasis harus segera menyikapinya. Hal itu bisa menjadi Duri dalam daging atau Preseden Buruk bagi Citra Pelayan-Pelayan lain yang masih baik dan bagus. Bila penting andai dia tidak merubah sikap Pelayanannya, Moderamen atau Klasis harus Menggembalakan dan menarik oknum Pelayan tersebut!! Dari pada memalukan Korps Pelayan GBKP atau PKPW. Andai Penulis saat ini yang menjadi Moderamen GBKP, Pastilah Para Pelayan yang Malas-malas itu Di Panggil dan Di tegur!! Kita Perlu Tegas dalam Memimpin!! Agar Wibawa Gereja bisa di tegakkan, jangan seperti Pemimpin yang Peragu. GBKP tidak membutuhkan tenaga Pelayan yang malas dan Setengah Hati!! Tuhan Yesus juga tidak suka model Orang yang Suam-suam Kuku (tidak Dingin atau Panas) Wahyu 3 15-17!!. Tulisan ini sebagai Teguran dan Perenungan buat para Pelayan agar melayani dengan tulus. Kalau tidak mampu dan tidak mau silahkan angkat kaki dan silahkan Gantung Jubah daripada hanya jadi “Batu Sandungan” bagi Para Pelayan yang lainnya yang masih Tulus dan Sungguh dalam Melayani. Kiranya ada Perubahan (Cange) bagi Pelayan-pelayan yang Malas tersebut Semoga??

Belajar lah dari Sang Gembala Agung kita Tuhan Yesus Kristus, Dia taat sampai mati demi Karya Keselamatan yang di bawaNYA. Belajar juga dari para muridNYA, Yohanes, Petrus dan Paulus. Mereka adalah orang-orang yang tulus dalam melayani. Demi memberitakan Injil. Juga belajarlah dari para Bapa-bapa Gereja kita yang dulu, Stepanus, Blandina, Policarpus. Mereka siap jadi Martir demi Memberitakan Injil. Belajar dari Pelayanan Pdt David Living Stone ke pedalaman Afrika. Apa yang kita lakukan sekarang ini jauh lebih enak, bila dibandingkan dengan Orang-orang yang telah mendahului kita untuk memberitakan Injil. Coba bandingkan pelayanan kita dengan Pdt Nomensen, Pdt Neumann dan Pdt Hc Kruyt (Mereka melayani tanpa Pamrih. Tulus, sungguh dan tidak mengharapkan apa-apa, hanya mencari Jiwa-jiwa saja untuk di selamatkan). Kita ini tidak ada apa-apanya!! Saat ini, kita sudah di Gaji, sudah punya Rumah, Sudah punya Mobil atau Honda dinas, kemanapun kita melayani ada yang memberi makan dan ada yang memberikan Ongkos (Amplop atau Salam-salam, he, he, he, he). Nah, apa lagi?? Kenapa kita malas dan melayani dengan setengah Hati?? Bertobatlah Anda sebelum Anda Mati dan Mempertanggung Jawabkan semua Pelayanan Anda nantinya di hadapan Tuhan Yesus!!

Seperti biasa Saya akan menutup dengan Firman Tuhan :

Karena bagiku hidup adalah Kristus dan Mati adalah Keuntungan.

Filipi 1 ayat 21

Penulis Pdt Masada Sinukaban

Pemerhati Sosial dan Peduli Kemanusiaan UKSW SALATIGA

KESAKTIAN PEDULI GENERASI INDONESIA

Tidak ada komentar: