Selasa, 14 Oktober 2008

Pekabaran Injil Bagi Orang-orang Karo yang di Perantauan?? Mengapa Tidak!!

(Melihat banyaknya Orang-orang Karo yang Merantau ke Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Papua, NTT, Singapura, Malaysia, Eropah dan Amerika Serikat)

Hal ini sangat perlu di ketahui oleh Moderamen GBKP dan Umat GBKP, ataupun para Pendeta, Pt Dkn agar lebih serius lagi untuk Ber PI. Mengapa Saya berkata demikian? Melihat banyaknya Orang-orang Karo yang berada di Perantauan. Kalau tidak salah, data Moderamen GBKP hampir 300 ribu jumlah Ngawan atau jumlah Jemaatnya, dengan demikian kalau kita melihat jumlah Orang Karo yang hampir 800 ribu Orang, berarti masih 40 persen Orang Karo berada di GBKP. Mungkin, Orang Karo yang lain, berada di Katolik, Pentacosta, Karismatik dan Non Kristen. Tugas Gereja kita GBKP hanya mencari “Jiwa-jiwa” atau Orang-orang Karo yang belum beragama Kristen. Katakanlah “Mereka-mereka” yang masih beragama Suku atau Pemena. Kalau mereka yang sudah beragama Katolik, Pentakosta, Karismatik dan sebagainya tidak mungkin atau tidak ada gunanya kita Injili karena mereka juga sudah Kristen, atau menjadi pengikut Tuhan Yesus. Nah yang belum bagaimana??

Kalau PI kita terhadap Orang yang tidak Kristen “Belum/tidak” lagi terlaksana, maka Orang-orang GBKP yang berada di perantauanlah kita rekrut kembali, yang dulunya mereka adalah Anggota Gereja GBKP. Mungkin saja karena Gereja GBKP tidak ada di tempat mereka oleh sebab itu mereka beribadah ke Gereja lain atau juga tidak ke Gereja. Seperti di daerah Sulawesi, Kalimantan, Papua, NTT, Solo, Magelang, Ambon dan Luar Negeri. Kalau di Kalimantan, hanya di Pontianak yang memiliki Runggun, padahal mungkin saja di daerah-daerah lain masih banyak Orang-orang Karo yang belum terjangkau. Yang bisa kita layani dan kita buat Perpulungen GBKP nya. Di Sulawesi, hanya di Makassar yang ada Perpulungen GBKP. Sedang kan di Sulawesi Tengah (Palu), Sulawesi Tenggara (Kendari), Sulawesi Utara (Menado) dan daerah lainnya belum ada Perpulungen-perpulungen GBKP. Padahal di Daerah-daerah itu banyak Orang-orang Karo seperti di Kendari ada 15-20an Orang Karo yang Kristen.

Potensi untuk menjadi Runggun di Sulawesi ini sangat besar sekali. Mengapa GBKP tidak melakukan sebuah Program “Pendeta yang dikhususkan ber PI” ?? Khusus menggarap atau melayani Daerah-daerah PI seperti di beberapa Propinsi tadi. Katakanlah GBKP mempersiapkan 3-5 orang Pendetanya untuk menjangkau Jiwa-jiwa atau Keluarga-keluarga Orang Karo yang berada di Perantauan. Bahkan, bila memungkinkan bukan hanya di dalam Negeri saja yang kita PI kan, kita juga seharusnya sudah memikirkan ber PI Ke Luar Negeri seperti ke Singapura dan Eropah ?? Kenapa Moderamen tidak berusaha memikirkan untuk mendirikan Gereja GBKP di Daerah-daerah yang banyak Orang Karonya? Potensi untuk itu sangat besar, karena biasanya Orang-orang Karo yang merantau sudah berhasil secara Ekonomi (Kebanyakan Mereka adalah Pejabat atau Pengusaha walaupun tidak semua), tugas kita hanya mengumpulkan mereka saja, lalu kita ajak untuk membuat Perpulungen, kalau sudah mantap mungkin 1 atau 2 tahun kedepan kita bisa membangun gedung Gereja GBKP nya secara permanen. (Salah satu contoh, di Makassar Potensi untuk membangun Gedung Gereja GBKP bisa di lakukan, Jemaat siap untuk itu, mungkin Moderamen dan Klasis yang tidak berani). Tinggal mengirim seorang Pendeta, Pikaris atau Detaser saja ke Makasar, pastilah Aman semuanya. Seperti Orang Batak Toba yang mendirikan Gereja HKBP, kalau ada 10 kepala Rumahtangga saja, mereka pasti membangun Gereja HKBP, contoh seperti di Riau dan Salatiga??

Sebenarnya kita juga bisa seperti mereka, hanya saja kita selalu lambat bertindak. Hanya berdebat soal Teori dan Teknis saja selalu. Dan kita selalu berpedoman hanya ke pada Tata Gereja secara baku, seolah tanpa ada Tolelir. Padahal acuan Dasar Kita adalah Alkitab sebagai Firman Tuhan bukan hanya Tata Gereja saja. Mari kita memikirkan hal ini, karena pasti Orang-orang Karo akan semakin maju di masa akan datang, mereka akan meninggalkan GBKP kalau GBKP tidak bisa melakukan Perubahan atau mengikuti Perkembangan Situasi Jemaatnya. Moderamen harus segera mengutus atau mengirim satu atau dua Orang Pendeta ke Sulawesi dan Singapura atau bahkan ke Eropah. Untuk mendata Ulang apakah dari antara Orang-orang Karo tersebut anggota Jemaat GBKP atau tidak. Selanjutnya mereka-mereka yang kita data tadi, kita tanyakan kepada mereka apakah masih mau kembali ke GBKP? Andai mereka mau, maka kita membuat PJJ, yang kemudian akan menjadi Perpulungen GBKP. Dengan mengadakan Kebaktian Minggu secara rutin, akhirnya bisa saja akan menjadi sebuah Runggun GBKP. Setelah itu kita akan membangun Gedung Gerejanya. Hingga pada saatnya nanti di Sulawesi, Singapura atau Eropah sudah berdiri Gedung Gereja GBKP??

Saya yakin, mereka (Orang-orang Karo yang merantau tersebut) pasti merindukan GBKP berdiri di Sulawesi, Singapura atau di Eropah. Kadang, kita terlalu takut, masih bermental “Tempe atau Kerupuk” belum melakukan apa-apa sudah berpikir Takut (Pesimis). Kita perlu belajar dari Orang Batak Toba. Mereka berani, dan selalu mendahulukan (mengutamakan Gereja dimanapun mereka berada) membangun Gereja HKBP. Bukan yang lainnya. Maka kita tidak heran kalau HKBP ada di beberapa Negara seperti di Singapura dan Amerika.

Moderamen harus berani merubah Paradigma PI nya bukan hanya ke Daerah-daerah yang itu-itu saja selalu, itu juga penting hanya saja perlu juga hal-hal yang baru. Mengapa tidak?? Jujur saja melihat kerinduan Jemaat dan Orang-orang GBKP diperantauan ini, kita tidak usah takut dalam masalah Dana, ini pekerjaan Tuhan Yesus bukan pekerjaan kita sebagai manusia, kita hanya alat saja atau hanya salah satu sarana saja. Mari, Moderamen harus terima tantangan ini!! Saya juga bersedia ber PI untuk daerah Sulawesi atau daerah Timor, misalnya Ambon, Maluku dan Papua kalau Moderamen mendukung!!.

Sedangkan yang ber PI ke Luar Negeri seperti ke Singapura dan Eropah mungkin ada Pendeta GBKP yang bersedia. Saya pernah berdiskusi dengan Pendeta Dewi br Sembiring yang sering melayani ke Singapura dan Malaysia ternyata banyak sekali Orang-orang GBKP yang bekerja di sana sebagai Karyawan Pabrik, mengapa tidak kita tindak lanjuti?? Pdt MP Barus juga pernah menceritakan bahwa di Eropah itu ada 150an Kepala Keluarga Orang Karo. Hanya saja tempat tinggalnya berjauhan seperti di Belanda, Inggris, Jerman dan sebagainya.

Saya juga pernah beberapa kali mendapat Informasi dari Mj Maranatha dan juga dari Saudari Olivia br Tarigan (dia lama tinggal di Jerman, saat ini anggota GBKP Ps Minggu) bahwa memang banyak Orang-Orang Karo yang berdomisili atau juga yang sedang Kuliah di Eropah. Mengapa mereka tidak kita layani?? Bisa saja dari antara mereka itu ada yang merindukan GBKP berdiri!! Apalagi Moderamen dan Lembaga Kategorial sering juga/hampir tiap Tahun ada yang berangkat ke Luar Negeri?? Hal ini juga menjadi Pertanyaan, mengapa sering-sering keluar Negeri?? Tapi ternyata Gereja GBKP hingga saat ini tidak ada di Luar Negeri (kayak anggota DPR aja).

Termasuk di Singapura. Sekali lagi hal ini sebuah Seruan untuk saling mengingatkan bahwa Moderamen GBKP harus bekerja lebih giat lagi jangan hanya bekerja di Belakang Meja. Ayo turun dan pikirkan GBKP ini kedepan mau dibawa kemana?? Jangan lupa diluar sana Gereja teman-teman kita sudah banyak yang siap menanti “Eksodus” Anggota jemaat kita yang mungkin tidak merasakan pelayanan apa-apa di GBKP yang kita cintai ini. Kita jangan bangga dulu dengan situasi kita sekarang. Hati-hati, “Permata” kita khususnya di Kota-kota Besar saat ini banyak yang sudah tidak beribadah lagi di GBKP. Termasuk juga anak-anak Pendeta dan anak-anak Pertua-Diaken kita yang dari Medan Studi di Pulau Jawa ini. Hal ini seharusnya menjadi Pemikiran dan Perenungan Moderamen GBKP dan Perenungan kita bersama. Bila hal ini tidak kita pedulikan maka dalam tempo 20-30 tahun yang akan datang Gereja GBKP akan Kosong atau di tinggalkan (tinggal Kenangan yang terindah nina Bams Samson). Karena terlalu sibuk mengurus Organisasi akhirnya Lupa mengurus Jiwa atau Jemaatnya!! Semoga saja Tidak!!

Firman Tuhan :

Karena itu pergilah, jadikanlah semua Bangsa muridKU dan Baptislah mereka dalam Nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah AKU menyertai kamu senantiasa sampai kepada Akhir Zaman.

Matius 28:19-20

Penulis

Pdt Masada Sinukaban

Pemerhati Sosial dan Peduli Kemanusiaan

KESAKTIAN PEDULI GENERASI INDONESIA

Tidak ada komentar: