Sabtu, 09 Mei 2009


Penting!!
Sebuah Peringatan bagi Keluarga-Keluarga Kristiani!

Belajar dari Keluarga Max Jukes dan Jonathan Edwards
Pada paruh pertama abad ke 18 hidup seorang Hamba Tuhan bernama Jonathan Edwards. Ia menikah dengan seorang gadis yang Takut akan Tuhan Yesus dan kemudian mereka berdua menjadi Misionaris di India
Pada masa yang sama hidup pula seorang Ateis bernama Max Jukes yang menikah dengan seorang Ateis pula. Setelah beberapa Generasi terlihat nyata perbedaan diantara keturunan dari kedua Keluarga tersebut.

Dari Keluarga Jonathan Edwards

1. Lahir : 13 Orang Rektor
2. 65 Orang Professor
3. 3 Senator Amerika serikat
4. 30 Hakim
5. 100 Pengacara
6. 60 Dokter
7. 75 Perwira AD dan AL
8. 6o Penulis terkenal dalam displin Ilmu masing-masing
9. 1 Wakil Presiden Amerika Serikat
10. 80 Pemuka Masyarakat
11. 195 Alumnus Universitas yang menjadi Gubernur dan Menteri
12. Tak seorangpun dari 1394 orang Keturunan Mereka yang didata menjadi beban Negara satu sen pun.


Dari Keluarga Max Jukes

Lahir :
1. 310 Orang yang Mati sebagai Gembel/Gelandangan
2. 150 Orang Jahat
3. 7 Orang Pembunuh
4. 100 Orang Pemabuk Berat
5. Hampir 50% Menjadi Pelacur
6. 540 Orang Keturunannya menjadi beban Negara, memboroskan Uang US $ 250.000 (seperempat juta Dollar)

Setelah melihat kedua contoh Keluarga tersebut, Kel Jonathan Edwards yang takut Akan Tuhan Yesus menjadi Misisonaris dan Max Jukes yang Ateis yang tidak takut akan Tuhan Yesus. Mana yang kita pilih! Mari kita renungkan di dalam hati kita masing-masing.
Mari kita membaca Firman Tuhan di dalam Keluaran 20 : 3-6
Jangan ada padamu allah lain di hadapanKU. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit diatas, atau yang ada di bumi dibawah, atau yang ada didalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab AKU, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunannya yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci AKU. Tetapi AKU menunjukkan Kasih Setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi AKU dan yang berpegang pada perintah-perintahKU.
Agar kita tidak terjatuh seperti keluarga Max Jukes tapi menjadi seperti keluarga Jonathan Edwards yang sangat diberkati Tuhan, mari SETIAlah mengikut Tuhan Yesus. Andai selama ini kita jauh dari Tuhan dan bahkan meninggalkannya, belum terlambat untuk kembali!! Tuhan Yesus masih menantikan Pertobatan Anak-anakNya!
Tuhan Yesus Memberkati
Pdt Masada Sinukaban
Kesaktian Peduli Generasi Indonesia


Hidup Seperti Uap
(Hidup di Dunia ini Hanya Sementara/Singkat??)

Hidup sebuah misteri. Misteri karena banyak rahasia yang kita tidak ketahui. Hidup juga hanya titipan Tuhan. Titipan berarti sewaktu-waktu akan diambil oleh yang menitipkan. Bahkan tanpa diduga. Tidak disertai pemberitahuan awal. Tiba-tiba saja diambil. Minggu lalu masih bertemu, tiba-tiba dapat berita sudah tidak ada. Bulan lalu masih bertegur sapa tiba-tiba dapat berita telah tiada, mereka sudah di pangkuan Bapa. Setidaknya itulah yang Saya pahami dari berbagai pengalaman. Pengalaman dari Sekolah Kehidupan!
Masih segar dalam ingatanku seorang sahabat Sebut saja Jhoni, Desember 2008 kami masih bertemu, walaupun tidak berbicara panjang lebar kami sempat bertegur sapa, akhir Maret 2009 kami mendengar kabar, dia sedang Kritis di ruangan ICU di salah satu Rumah Sakit Swasta di Medan. Kami sempat dihubungi Pihak Keluarga untuk Berdoa agar Tuhan Yesus masih memberikan Kesempatan hidup padanya, jam 20.30 kami di hub lewat SMS oleh Saudarinya Perempuan, persis jam 21.00. Alm Jhoni Dipanggil oleh Tuhan Yesus.
Masih dalam bulan yang sama, ketika Saya Sms teman di Jakarta DR Santoso Karo-karo, seperti biasa sebelum hari Minggu kami sering Sms-an untuk saling mendoakan kegiatan pelayanan. Beliau membalas Sms Saya, agar kami mendoakan “Salah Satu Keluarga Jemaat Mereka” yang sedang berduka karena Salah seorang anaknya yang tercinta di Panggil Tuhan pada Saat Sedang Tidur. Setelah mendengar berita itu, Kami berdiskusi dengan Nora dirumah Domas Salatiga, itulah jalan Tuhan, sangat Misteri, kita tidak tahu kapan kita di panggil oleh Nya. Untuk itu, siap atau tidak siap kita harus berjaga-jaga! Menanti jadwal atau giliran di Panggil olehNYa.
Tahun 2009 ini bagi Keluarga kami, sepertinya memang “Tahun Berduka”. Karena banyak Anggota Keluarga dan Para
Sahabat kami yang di panggil Tuhan. Awal Maret lalu Bulang Nora juga Dipanggil Tuhan, belum habis kesedihan kami, eh tiba-tiba saja Teman Saya Andi Natha Ginting Sms Saya jam 2.30 hari Minggu dinihari tanggal 22 Maret 2009. Saya langsung membaca SMS tersebut, Saya sangat terkejut isinya berupa Informasi bahwa DR Sutradara Ginting telah di Panggil Tuhan pada jam 12.05 dini hari di Jakarta karena Sakit jantung.
Pemilu 9 April 2009 telah berlalu, namun tak lama kemudian, kira-kira 2-3 hari setelah pemilu, tiba-tiba Saya dikejutkan kembali oleh Sms teman Saya Baltasar Tarigan dari Jakarta, bunyinya kira-kira “Doakan Kami ya Pendeta, Kami sedang Berduka, Kakak kami Di panggil Tuhan”.
Awal Mei lalu juga, Saya di SMS seorang teman dari Medan, bunyi Sms tersebut “OLO Meninggal”!! Wah Saya tidak percaya, Saya telpon balik teman Saya tersebut. Dia menjelaskam bahwa Keponakan OLO telah menghubunginya dari Rumah Sakit Singapura, tempat dimana OLO Panggabean menghembuskan nafasnya yang terakhir pada usia 68 tahun. Saya pikir, Rakyat Sumut dan khususnya kota Medan juga mengalami rasa terkejut yang sama dengan Saya atas meninggalnya Alm OLO Panggabean tersebut.
Tapi, kini mereka semua telah tiada, Yakobus menggambarkan hidup ini seperti Uap. Uap itu hanya sementara setelah itu hilang….. Apakah artinya hidupmu? Hidupmu itu sama seperti Uap yang sebentar saja kelihatannya lalu lenyap. (Yakobus 4 :14)
Dalam budaya Jawa ada Filosofi hidup : Mung Mampir Ngombe (Hidup ini Hanya Mampir Minum). Intinya hendak mengatakan hidup ini sangat singkat. Paling-paling antara 70-80 tahun. Seperti yang digambarkan didalam Alkitab : Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan, sebab berlalunya buru-buru dan kami melayang lenyap (Mazmur 90:10) . Seandainya waktu Anda hidup tinggal satu jam, satu hari, satu bulan atau satu tahun lagi! Apa yang akan Anda lakukan? Berfoya-foya? Menikmati hidup? Atau berdoa seperti Musa: Hamba Tuhan yang SETIA. Musa Berdoa: Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. (Mazmur 90 :12) bagaimana dengan Anda!!!

Firman Tuhan
Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir. Wahyu 22:13
Jawab Yesus : AKUlah Kebangkitan dan Hidup, barangsiapa percaya kepadaKU, ia akan hidup walaupun ia sudah mati. Yohanes 11 : 25

Sumber
Alkitab
Majalah Bahana Maret 2009

Pdt Masada Sinukaban
Kesaktian Peduli Generasi Indonesia


Diantara NO Name dan Moter Teresa, Dimanakah Anda??
(Tulisan ini Saya Persembahkan Untuk keluarga NN di Pulau Jawa)

Nama Moter Teresa pastilah tidak asing bagi kita, dia adalah seorang Suster yang melayani Orang-orang miskin dan yang papa di Calkuta India. Sebuah kota di India yang sangat terkenal dengan kemiskinannya dan kekumuhannya. Di sanalah Moter Teresa melayani dan mengadi. Lebih 40 tahun dia melayani di Calkuta, Ibu kelahiran 1910 di Skopje Yugoslavia ini meninggalkan Biara untuk mengabdi di Calkuta tempat dimana Para Miskin dan Papa ia temui setiap harinya. Moter Teresa rela meninggalkan kehidupan “Duniawi” untuk melayani orang-orang yang “Terbuang” dari Keluarga-keluarganya. Orang-orang yang stress, sakit kusta, korban aborsi, pelacur, orang tua jompo dan orang-orang yang gila di jalanan. Semua di tampung di “Rumah Kasih” Moter Teresa.Tidak ada yang ditolak di rumah ini, semua kami perlakukan Sama, karena mereka adalah Ciptaan Tuhan Yesus yang paling Mulia yang harus kita hargai dan Kasihi katanya, begitulah kata-kata Moter Teresa kepada pewawancara di Film dan Buku Dokumenternya.Moter Teresa selalu berkata bahwa apa yang dia lakukan terhadap Orang-orang yang susah dan menderita ini adalah untuk Mengasihi Tuhan Yesus. Karena Firman Tuhan berkata di dalam Matius 25 ayat 31-46, Ketika AKU Haus, Lapar, di Penjara, Sakit, tidak memiliki Pakaian dan Tidak memiliki rumah disitulah kita harus melayani Orang-orang Miskin dari Para Miskin.Apa yang Kamu perbuat terhadap saudaraKU yang paling hina ini demikian yang Engkau perbuat TerhadapKU Firman Tuhan.Dia mendapat Hadiah Nobel Perdamaian tahun 1979, semua uang yang dia terima dari Panitia Nobel dia belikan keperluan untuk seluruh Orang-orang miskin yang mereka layani. Suatu kali ada Donatur dari Luar Negeri yang memberikan sumbangan Mobil. Moter Teresa menjualnya lalu membeli keperluan berupa beras, susu dan obat-obatan. Maka dari itu kita jangan heran, Di tempat Moter Teresa melayani ini, kita sulit menemui Komputer atau Mesin tik, semua dilakukan dengan Tulisan tangan. Bukan hanya itu saja, semua Suster-suster dan para sukarelawan di yayasan tersebut mencuci baju atau pakaiannya dengan tangan sendiri. Tidak ada mesin cuci. Bahkan mereka semua tidak ada yang di gaji atau di upahi dalam melakukan pekerjaan itu. Semuanya serba sukarela alias tanpa pamrih!!.Moter Teresa dan para Suster setiap hari bangun jam 4.30 pagi, setelah semuanya melakukan beres-beres maka tepat jam 6 mereka ibadah pagi, setelah itu makan pagi lalu berangkat menyusuri lorong-lorong dan seluruh jalanan di Callkuta untuk mencari Orang-orang yang “terbuang”. Biasanya ada banyak bayi-bayi hasil Perselingkuhan atau hasil Pelacuran yang di buang ke parit-parit. Dan tidak sedikit para orang tua yang sudah lansia atau jompo yang di buang ke dalam keranjang sampah (sangat tidak manusiawi, namun itulah yang sering terjadi di India). Para Suster atau Para sukarelawan akan membawa mereka ke tempat Moter Teresa yang dikenal dengan Rumah Kasih Mulia atau rumah yang paling Damai di seluruh India. Untuk kemudian dibersihkan lalu di beri pakaian dan kemudian di pelihara sebagai mana Manusia normal lainnya.Banyak hal yang unik dan sangat banyak pelajaran yang begitu berharga yang bisa kita petik dari pelayanan Moter Teresa yang sangat luar biasa ini. Hingga Saat ini mereka punya ratusan cabang di 120an negara untuk pelayanan para misklin ini. Mereka juga memiliki 600an Donatur dari seluruh penjuru Dunia untuk membiayai Pelayanan yang dilakukan oleh Moter Teresa. Ada 700an Suster dan 65.000 Sukarelawan yang pernah mengabdi di Yayasan Moter Teresa ini. Dan ingat, mereka semua tidak di gaji atau tidak di berikan Upah!! Makan secara sederhana, dan siap menjadi Miskin. Para Suster-suster tersebut hanya memiliki masing-masing 2 pasang pakaian yang setiap harinya harus di pakai. Mereka juga harus mencuci nya sendiri, karena kotor kena debu dan asap mobil di jalanan selama menyusuri jalanan untuk mencari orang-orang yang terbuang dan terhilang dari keluarga-keluarga yang “membuang” mereka.Secara pribadi Saya merenungkan, setelah sering membaca buku dan menonton Film Dokumenter tentang Pelayanan Moter Teresa di Callkuta India ini, Saya jadi teringat dengat sebuah Keluarga di Jawa Tengah. Bapak itu selalu memberikan Sumbangan untuk setiap Pelayanan Kemanusiaan. Kapan saja kita minta tolong kepada keluarga itu, dia selalu bersedia menolong, apakah untuk Membantu Mahasiswa-I yang membutuhkan, Menyumbang Gereja, Menyumbang Panti Asuhan, membantu Orang-orang Miskin, membantu Keluarga-keluarga yang sedang Sakit, baik secara fisik maupun secara Ekonomi, membantu membelikan Gitar untuk Perkumpulan Mahasiswa/Permata GBKP, Membantu pelayanan Sosialisasi Peduli HIV AIDS dan Narkoba, membantu biaya Sekolah Anak-anak yang tidak mampu, Membantu Untuk membeli Buku untuk beberapa Pdt, Membantu Para Pdt-Pdt di Pedesaan, membantu membeli Komputer, membantu membeli Print Komputer , membantu membeli kaca mata Pdt , membantu untuk Perobatan Nora Pdt yang sakit, membantu beberapa keluarga yang Miskin, membantu Biaya kuliah beberapa Mahasiswa Teologia, Mahasiswa sekuler dan Mahasiswa Pasca Sarjana. Dan masih banyak jenis bantuan-bantuan yang selalu diberikan Keluarga Tersebut.Bila Saya bertanya kepadanya, mengapa Bapak/Anda selalu mau membantu atau memberi kepada Orang-orang tersebut? Dan dia selalu menjawab Saya, Haleluya, Puji Tuhan, Semuanya Hanya Untuk Kemuliaan Tuhan Yesus saja, demikian Bapak itu selalu menjawab pertanyaan saya di SMS. Saya sangat heran dan bingung masih ada Manusia yang seperti dia di Bumi yang semakin hari semakin Egois ini. Itulah karya Nyata Tuhan Yesus, ternyata masih ada Orang yang Murah hati!!Kalau Moter Teresa dulunya di Calkutta melayani Orang-orang yang Miskin dari para Miskin. Saya berani berkata ada Keluarga di Indonesia yang sama dengan Model Moter Teresa, hanya berbeda situasi dan Tempat. Yang ternyata masih mau peduli terhadap Anak-anak Tuhan dan para Hamba-hamba Tuhan yang membutuhkan uluran tangan. Mereka-merekalah yang mau belajar dari Tuhan Yesus Kristus. KepedulianNya yang luar biasa terhadap seluruh Manusia, Dia rela jadi Miskin untuk kita semua.Kini Moter Teresa telah tiada, akan tetapi Saya yakin dan Percaya ada Ribuan Moter Teresa lain yang memiliki Misi dan Visi yang sama yaitu Memuliakan Tuhan Yesus Kristus dengan Mempedulikan Sesama Manusia yang ada di sekeliling kita.Kami juga mengucapkan Penghargaan yang setinggi-tingginya kepada No Name (NN) atau si Latersinget Gelarna yang telah memberikan bantuan, dukungan buat Para Hamba Tuhan dan Anak-anak Tuhan, Teruslah menjadi Berkat!! Saya sebut “ No Name” Si Penyalur Berkat bagi Sesama, Jika Engkau memberi dengan tangan kanan janganlah tangan kirimu mengetahuinya.
Dan Raja itu akan menjawab mereka: AKU berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudaraKU yang paling hina ini, Kamu telah melakukannya untuk AKU.Matius 25 :40NB : Bantulah Saudara/I kita yang Miskin, Putus Sekolah, Anak Jalanan, Korban Lumpur Lapindo, Korban Situ Gintung, Korban Bencana, Korban Konflik, Panti Asuhan, Penjara, Korban Banjir, Korban HIV AIDS, Korban Narkoba, Korban Kebakaran, dan Korban Penggusuran.Minimal Doakan Mereka!! Mereka juga Manusia yang Sangat Mulia!!
Tuhan Yesus Memberkati!!
Penulis Pdt Masada Sinukaban Kesaktian Peduli Generasi Indonesia

Tidak ada komentar: