Rabu, 25 Maret 2009

Pilih Partai yang Mempertahankan
Pancasila dan NKRI

Kesertaan gereja dalam bernegara terutama politik jangan selalu diartikan bahwa gereja harus menunjuk A atau B pada pemilu mendatang. Tetapi seruan gereja dalam hal ini PGI dan KWI sesungguhnya jelas, untuk memilih mereka yang cakap, setia, takut akan Tuhan dan tidak mudah disuap. Hal tersebut dikemukakan Ketua Umum PGI Pdt Andreas Yewangoe dalam Refleksi Awal Tahun Gereja menyikapi Pemilu 2009 di Aula PGI Salemba, Jakarta (19/1). Dalam kesempatan tersebut ia didampingi pembicara lainnya Constant Ponggawa SH, LLM dan Jakobus Mayongpadang.

Menurut Yewangoe, apa yang dikutip dari Alkitab ini bisa dijabarkan secara dewasa oleh partai politik didalam memotivasi para calon pemilih untuk memilih dengan tepat. Gereja menegaskan bahwa pilihan yang dijatuhkan kepada partai atau mereka yang sungguh-sungguh mempertahankan Pancasila dan NKRI. Gereja tidak menganjurkan agar orang-orang Kristen berada dalam satu partai.
Teladan Yusuf

Sedangkan persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-lembaga Injil Indonesia (PGLII) membedah konstalasi politik dan Prespektif Kristen yang digelar digedung LPMI Jakarta (24/1). Dalam diskusi tersebut hadir empat narasumber yakni; Prof Dr John Pieres, Jhonson Panjaitan SH, Pdt Drs Ign Dachlan Setiawan MA, Drs Jerry Rumahlatu D.Th serta Aldof Posumah sebagai moderator.

Dengan ber refleksi dari Alkitab, para pembicara sepakat bahwa pemimpin saat ini harus berpedoman kepada Pancasila dan UUD 1945. Pemimpin seharusnya meneladani pribadi Yusuf yang mendapat kepercayaan Firaun karena memiliki kualitas hidup yang baik. Karena itu para hamba Tuhan harus memainkan peranannya dengan baik. Politisi senior Jakob Tobing menegaskan bahwa para politisi pada permulaan memiliki visi yang mantap, namun kemudian mulai kehilangan visi akibat tergerus system. Bila pemimpin Kristen tidak terkontaminasi dan berpegang pada Firman Tuhan bukanlah suatu yang mustahil bagi Tuhan untuk mengubah Bangsa Indonesia.

Meski demikian harapan untuk masa depan yang lebih baik tetap ada pada pemilu 2009. Harapan tersebut tergantung pada ketetapan umat Kristen dalam wakil-wakilnya. Pilihan yang salah akan mengakibatkan masa depan yang muram. Tetapi pilihan yang tepat memberikan masa depan cerah. Pemilu 2009 bagi pemulihan bangsa dan Umat Kristen, bahwa pilihan tidak mudah dijatuhkan. Sebuah peristiwa dijadikan isu maksimal untuk meraih dukungan Rakyat. Mulai dari turunnya harga BBM hingga jumlah keberhasilan yang di raih.


Kredibilitas

Sedangkan perhatian terhadap para calon anggota legislatif juga ditunjukkan DPP Kerukunan Masyarakat Batak (DPP KERABAT) dan DPP Jaringan Layanan Damai (DPP JALA DAMAI) dengan mengadakan seminar peningkatan kredibilitas calon Anggota Legislatif dari Aspek Budaya. Seminar dilaksanakan di Aula Golf House Lt 2 Rawamangun Muka No 1 Jakarta Timur(23/1). Sejumlah nama beken yang berpengalaman dari berbagai bidang tampil menjadi pembicara dalam acara yang digagas mantan hakim agung DR.HP Panggabean, SH, MS tersebut.



Sumber
dari Majalah Rohani Bahana edisi Maret 2009
Di tulis ulang oleh Pdt Masada Sinukaban
Kesaktian Peduli Generasi Indonesia

Tidak ada komentar: